Daud Ama Rato Dabidede yang lebih umum dikenal dengan nama Daud Amarato, bekerja sebagai Widyaiswara pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (BPSDMD Provinsi NTT) sejak tahun 2005 hingga saat ini. Ia menduduki jenjang Widyaiswara Ahli Madya, sejak Tahun 2015. Selain itu, ia juga aktif sebagai dosen pada Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, UPG 1945 NTT (yang sebelumnya bernama Universitas PGRI NTT) di Kupang, mulai dari tahun 2002 sampai sekarang. Sejak tahun 2003 Daud Amarato diterima menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Pemerintah Provinsi NTT, dan saat ini telah mencapai Pangkat dan Golongan/ruang: Pembina Utama Muda (IV/c).
Daud Amarato juga dikenal sebagai seorang aktivis. Darah aktivisnya sudah mengalir sejak sekolah SD, SMP dan SMA, dimana ia aktif sebagai Pengurus OSIS dan selalu mengikuti berbagai kegiatan minat bakat di sekolahnya. Hingga masuk perguruan tinggi di Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, semangat aktivisnya terus bergelora sehingga selalu aktif dalam berbagai organisasi intra dan ekstra kampus.
Kemampuan berorganisasinya semakin tertata saat ia aktif sebagai pengurus Senat Mahasiswa Fakultas maupun Senat Mahasiswa Universitas dan selanjutnya menjadi Pengurus GMKI Cabang Kupang, hingga sempat menjadi Pengurus Pusat GMKI. Selama kuliah, ia juga sering mengikuti lomba-lomba karya tulis ilmiah mahasiswa serta lomba pidato antar perguruan tinggi, mewakili kampusnya, serta meraih sejumlah prestasi tingkat nasional maupun lokal di kala itu.
Daud Amarato pernah menjadi salah satu Pegiat LSM (WVI Rote Relief Project, 1998 - 1999). Ia juga pernah menjadi Pimpinan Komite Nasional Pemuda Indonesia Provinsi NTT (KNPI NTT) sebagai Wakil Ketua DPD (2005 – 2010) dan sebagai Ketua DPD KNPI NTT (2010 – 2013). Selanjutnya menjadi Ketua MPI KNPI NTT (2013 - 2016 & 2017 - 2020). Sebagai salah satu aktivis Pemuda, KNPI NTT, ia juga pernah diundang untuk berkunjung ke China bersama Presiden SBY dan tokoh pemuda lainnya dari Indonesia pada tahun 2012. Dari berbagai aktivitas itulah yang membuat ia memiliki relasi yang luas dengan berbagai pihak dan kalangan. Ia bisa bergaul dengan siapa saja tanpa terpengaruh oleh berbagai perbedaan apapun.
Ketua IV Ikatan Keluarga Asal Sumba (IKAS) Kupang ini sangat mudah tertawa dan bercanda dengan siapa saja dalam setiap keadaan, sehingga kehadirannya selalu mampu mencairkan kebekuan, serta bisa memediasi dan mendamaikan perseteruan yang berkecamuk. Orang ini juga dikenal sebagai orang yang objektif dan rasional sehingga selalu mempunyai sikap jelas dalam menyikapi suatu perkara, serta tegas dalam keputusannya, terutama ketika memimpin sebuah organisasi.
Daud Amarato adalah anak pertama dari Bapak Melkianus Dabidede dan Ibu Paulina dari enam bersaudara. Ia dilahirkan dan dibesarkan di bumi Sandlewood dalam lingkungan keluarga guru, dengan pola hidup yang sederhana dan apa adanya.
Mantan Ketua KNPI NTT ini menikah dengan Nurul Sutarti, yang juga dikenal sebagai seorang aktivis perempuan dari Kota Surakarta (Solo), Jawa Tengah (Aktivis Jarpuk, lalu menjadi Anggota KPUD Kota Solo periode 2013 – 2018 dan menjadi Ketua KPUD Kota Solo periode 2018 – 2023). Daud Amarato bertemu jodoh di Kampus UKSW Salatiga, Jawa Tengah ketika melanjutkan studi pasca sarjana (2000 – 2002). Pasangan Daud Amarato-Nurul Sutarti dikaruniai dua orang putri yang cantik, dengan nama: Cherstien Bintarti Anugerah Putri Amarato dan Kenzie Santika Kurnia Putri Amarato.
Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Lingkup Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-NTT. Selama ini ia menekuni dan mendalami ilmu-ilmu terapan dalam bidang kepemimpinan, kerja sama dan tata kelola kepemerintahan, antara lain: Kepemimpinan Transformasional, Kepemimpinan Pelayan, Membangun Tim Efektif, Jejaring Kerja, Koordinasi & Kolaborasi, Good Governance, Reinventing Government (yang biasa dikenal dengan sebutan Mewirausahakan Birokrasi), Pelayanan Prima, Akuntabilitas PNS, serta Kolaborasi dan Whole of Gavernment. Peraih Juara I Nasional Lomba Karya Tulis Ilmiah antar Mahasiswa Fakultas Peternakan se-Indonesia Tahun 1996 di Bali ini, selalu dikenang sebagai salah satu Widyaiswara yang mampu menghidupkan suasana, di kala peserta pelatihan sudah mulai jenuh dalam proses pembelajaran.
Selain kegiatan pelatihan bagi ASN, Alumnus Pascasarajana Magister Studi Pembangunan UKSW Salatiga dan Dosen Prodi Ekonomi Pembangunan pada Fakultas Ekonomi UPG 1945 NTT Kupang ini sering diundang untuk menjadi narasumber pada berbagai kesempatan seminar dan kegiatan ilmiah lainnya. Ia juga pernah terlibat sebagai salah satu Penyusun Materi Debat pada Debat Tahap II, Pasangan Calon Kepala Daerah oleh KPUD Sumba Barat, pada tahun 2020. Bakat menulisnya disalurkan ketika memiliki waktu luang melalui media online kompasiana.com, blog edukasipublik.com dan amarato.wordpress.com.
Dalam melaksanakan tugasnya sebagai Widyaiswara, ia telah mendapat kepercayaan dari teman-teman sejawatnya menjadi Koordinator Widyaiswara (Korwis), melalui proses pemilihan yang demokratis dalam Forum Pemilihan Korwis secara periodik 2 tahunan. Ia menjabat sebagai Korwis selama tiga periode (2013 - 2015; 2016 - 2018 dan 2022 - 2024). Ia sering disapa dengan sebutan Raja Korkol (koordinasi dan kolaborasi) oleh teman-teman Widyaiswaranya karena selalu berhasil menyelesaikan berbagai permasalahan dengan cara membangun koordinasi dan kolaborasi yang baik.
Mantan Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Sumba Barat (IPMASRAT) Kupang ini menggunakan waktu senggangnya untuk menggembleng kaum muda dan mahasiswa dari berbagai organisasi, serta sering terlibat dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan. Pada saat ini ia aktif membina pemuda dan mahasiswa asal Sumba di Kupang, sebagai: (1) Ketua Dewan Pembina IPMASRAT Kupang; (2) Ketua Dewan Pembina Ikatan Keluarga Pemuda dan Mahasiswa Sumba Barat Daya (IKPM SBD) Kupang; dan (3) Ketua Dewan Pembina Persatuan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Wewewa (P3MW) Kupang. Ia suka membaca dan menulis, gemar berdiskusi dengan siapa saja dan senang bekerja untuk menghadirkan kebaikan bagi mereka yang membutuhkan. Orang ini juga suka tantangan, namun tetap realistis, serta berupaya menikmati hidupnya dengan moto: “Segala sesuatu ada waktunya”.
Luarbiasa Bp.Daud. Sudah banyak jam terbang.
BalasHapusTerima kasih bpk/ibu... maaf baru lihat komennya. Kesempatan yang terbuka bagi semua orang. Tksh dan Salam Sukses
HapusMohon bimbingan dan Arahan Selama Kami Diklat PKP
BalasHapusSiap laksanakan bpk/ibu, karena memang hal itu merupakan tugas kami. tksh
HapusLUAR BIASA BP.MATERINYA SANGAT MENGINSPIRASI .
BalasHapusSalam buat bapak n ibu sekeluarga,Trimakah karena Materi yg bapak sampaikan.sangat menginspirasi saya,untuk bisa dapat untuk dapat di lakukan sebagai tugas dan tanggung jawab saya sebagai guru🙏
BalasHapusSUKSES SELALU YA BAPAK. TUHAN MEMBERKATI DALAM SEGALA AKTIVITAS
BalasHapusMantap bapak Daud..luar biasa...
BalasHapus